Inilah Perbedaan PPF Dan Coating Untuk Body Mobil Atau Motor

Semua orang pasti senang jika memiliki kendaraan pribadi dengan kondisi permukaan yang selalu mengkilap dan indah. Banyak cara untuk mewujudkan hal tersebut, contohnya dengan mengaplikasikan coating di body mobil atau motor atau dengan menempelkan Paint Protection Film (PPF).

Diantara kedua cara tersebut sebenarnya tidak ada yang paling tepat, coating maupun PPF memiliki manfaat masing-masing dalam perawatan kendaraan. Bahkan, jika pemilik kendaraannya mau, kedua cara tersebut bisa digabungkan dan justru direkomendasikan. Mengapa? Karena terdapat perbedaan kegunaan antara coating dan PPF. Lalu apa yang menjadi perbedaannya? Yuk kita simak pada artikel berikut.

PPF (Paint Protection Film) Mobil Dan Motor

Banyak kesalahpahaman yang terjadi di kalangan umum bahwa PPF dan coating adalah produk yang sama. Kenyataannya kedua hal tersebut adalah jenis perawatan yang berbeda. PPF adalah cara untuk melindungi permukaan kendaraan dengan menempel film proteksi di atasnya. Agar lebih mudah dipahami, prinsip kerja PPF mirip dengan laminasi, car wrap, atau skotlet (istilah stiker untuk motor atau mobil yang biasa digunakan di Indonesia, akan kita bahas di artikel lain). Artinya mobil atau motor akan ditempel dengan lapisan film khusus untuk proteksi yang secara umum terbuat dari bahan thermoplastic urethane atau disingkat sebagai TPU.

Dengan adanya lapisan film yang ditempel itulah yang nantinya diharapkan dapat melindungi permukaan mobil atau motor yang dibungkus tersebut. PPF bisa menjaga permukaan mobil dan motor dari baret ringan dan halus karena berbagai faktor seperti ketika terkena goresan saat mencuci kendaraan. Selain itu, aplikasi PPF juga mampu menjaga warna cat mobil terlihat tetap cerah karena adanya teknologi self-healing yang mampu menghilangkan goresan halus yang terjadi.

Karena tujuannya adalah untuk melindungi, PPF sebenarnya berfungsi untuk mempertahankan warna cat kendaraan yang original dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketika sudah dilapisi PPF, warna asli cat mobil atau motor bisa terjaga hingga 10 tahun sesuai dengan kondisi dan jenis Paint Protection Film yang digunakan.

Beberapa PPF tidak memiliki efek “daun talas” atau hydrophobic ketika terkena air. Ini rawan menimbulkan tumbuhnya jamur air (bercak putih) sehingga mungkin saja PPF bisa terlihat kusam yang berpengaruh pada tampilan warna kendaraan tersebut, namun seiring perkembangan teknologi, beberapa PPF sudah dilengkapi teknologi hydrophobic seperti PPF yang tersedia dari MAXDECAL.

Harga aplikasi PPF pun bisa dibilang cukup premium. Pelanggan umumnya harus menyiapkan biaya sekitar 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) persen dari harga kendaraan. Selain itu, belum banyak penyedia jasa stiker yang mahir dan menggunakan metode yang sesuai standar untuk menempel PPF. Hal tersebut menyebabkan popularitas PPF masih rendah dalam dunia perawatan dan detailing otomotif. Selain itu juga, ada resiko yang tinggi di balik aplikasinya. Pasalnya, PPF harus diganti satu panel sekaligus ketika tergores cukup dalam atau mengalami kerusakan yang signifikan. Resiko ini menyebabkan orang pada umumnya belum banyak yang mau mengaplikasikannya.

Coating Body

Coating adalah metode perawatan dan detailing otomotif yang populer. Metode coating ini dilakukan dengan cara memberi lapisan bahan kimia khusus umumnya berupa cairan pada permukaan kendaraan. Coating ini nantinya akan membuat tampilan kendaraan lebih berkilau dan tidak kusam. Selain itu, warna khas kendaraan juga akan lebih terlihat cerah.

Coating sendiri ada banyak jenis, sebagai contoh ada nano coating, ceramic coating, serta waxing. Yang menjadi pembeda dari ketiga jenis coating tersebut adalah bahan yang digunakan untuk melapisi mobil atau motor. Contohnya nano ceramic menggunakan kandungan cairan khusus berukuran nano, sedangkan ceramic coating memakai cairan berkandungan keramik spesial.

Setiap jenis coating memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, coating berfungsi untuk melindungi permukaan kendaraan dari kerak, jamur, hingga sinar UV (ultraviolet) dari paparan cahaya matahari yang dapat menyebabkan warna kendaraan terlihat kusam. Selain itu, coating pun juga dapat menjaga bodi mobil dari baret halus namun tingkat perlindungannya tidak sebagus PPF.

Harga coating ini sendiri juga lebih rendah dibandingkan dengan PPF. Namun, coating tidak bisa bertahan lama. Secara berkala coating harus diaplikasikan ulang, biasanya lima tahun sekali atau tergantung jenis mobil dan kondisinya. Ketika terkena goresan halus, coating dapat diaplikasikan ulang di titik-titik yang terdampak goresan, tidak perlu mengulang aplikasi pada satu panel. Hal ini menjadi salah satu alasan coating lebih populer karena dianggap praktis dan hemat.

PPF Atau Coating, Mana Yang Jadi Pilihan?

Setelah kita mengetahui perbedaan coating dan PPF, kita bisa menentukan pilihan mana metode perawatan kendaraan yang lebih cocok untuk kita. Namun, jika ingin maksimal, banyak yang menyarankan untuk menggunakan PPF dan coating sekaligus. Karena PPF dan coating bisa saling melengkapi. Alasannya coating bisa membuat warna mobil terlihat seperti baru dan diaplikasikan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mobil atau motor dilaminasi lagi dengan lapisan PPF yang akan membuat warna mobil atau motor Anda terlihat indah dan memukau dalam waktu yang sangat lama.

error: